Laman

Senin, 29 Juli 2013

PERINTAH MENYEMBAH HANYA KEPADA ALLAH





Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh 


Allah menyeru kepada semua Manusia

Diserukan kepada seluruh manusia, yang ada di seluruh pelosok penjuru dunia (bumi Allah), diperintahkannya kepada mereka untuk menyembah kepada Tuhannya (Allah), Allah yang Maha Agung yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu.

Dia (Allah) yang Maha Tunggal yang menjaga serta memelihara alam semesta ini, Allah yang telah mengatur seluruh gerak kehidupan alam jagad raya ini, serta memenuhi semua kebutuhan hamba-hamba Nya. dengan menganugerahkan ilmu pengetahuan dan sarana untuk menuju hidayah, seperti yang telah Allah anugerahkan kepada orang-orang sebelum kalian.

Maka sembahlah Allah sebagaimana mestinya, yang akan mengantar kita kepada ketakwaan, dan merupakan harapan untuk menuju ridho Allah.

Allah yang Menciptakan Langit dan Bumi

Allah lah yang telah menciptakan bumi untuk kita, dan bumi tersebut Allah ciptakan sebagai hamparan dan untuk tempat tinggal kalian.
Allah pulalah yang telah menciptakan langit yang dirancang seumpama sebuah bangunan raksasa, dan Allah menyebut langit sebagai atap, dengan di hiasi bintang-bintang yang tidak bertumpukan, karena adanya aturan Allah (sunatullah ), yaitu daya tarik menarik, sehingga bintang-bintang itu tidak saling bertubrukan atau berjatuhan sampai hari akhir nanti (ketentuan Allah).

Dan Allah pulalah yang telah menurunkan air (hujan) dari  langit, yang dengan air hujan itu kita bisa mengairi swah-sawah dan kebun-kebun, dan dengan air hujan itu Allah menumbuhkan semua tumbuhan dan pohon-pohon itu dengan subur, dan menghasilkan berbagai macam biji-bijian serta buah-buahan, sebagai rizki karunia Allah untuk kita, yang dapat kita makan dan kita gunakan berbagai manfaatnya.

Karenanya sembahlah Allah semata, janganlah kita pernah mengadakan sesembahan-sesembahan selain Allah, atau sekutu-sekutu, tandingan-tandingan bagi Allah, berdo'alah hanya kepada Allah, dan janganlah kita berdo'a kepada selain Allah, jangan pula memohon sayafa'at denga selain Dia (Allah), serta janganlah mengadakan perantara-perantara untuk itu semua, padahal jelas-jelas kita telah sama mengetahuinya.

Firman Nya :
Q.S.2  Al-Baqarah  (ayat : 21-22)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Kamis, 25 Juli 2013

Q.S.2 AL-BAQARAH (ayat : 6-7)






Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabaarokatuh

 بسم الله الرحمن الرحيم



إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

Orang-orang yang Kafir  

Yang dimaksud dengan orang-orang kafir ialah orang-orangyang didalam hatinya telah telah mengakar urat kekufuran sehingga tidak bisa menerima Iman dan kebenaran yang datangnya dari Allah, yaitu dengan diturunkannya kitab Al-Qur'an yang membawa petunjuk kepada jalan yang lurus. 

Mereka Ingkar terhadap kebenaran dan datangnya berita gembira dari Allah, dengan dirturunkannya kitab suci Al-Qur'an, walaupun terkadang mereka sudah jelas-jelas  telah mengetahuinya.
 Mereka Berpaling dari kebenaran dan merasa lebih tinggi di hadapannya sehingga tidak mau melihat hakekat kebenaran itu sendiri. 

Sehingga berita gembira dan peringatan para Rosul itu tak berguna lagi bagi mereka. Peringatan dan petuah-petuah tak mampu lagi menembus hati mereka, bahkan peringatan dengan ancamanpun tak mampu menggoyahkannya. Mereka lebih senang berpaling dari kebenaran dan penyelewengan dari jalan (petunjuk) yang lurus. 

Dan orang-orang yang berpaling dari kebenaran itu ada di semua tempat dan disetiap masa. Mereka jika mendengar kebenaran yang datangnya dari Allah akan memalingkan muka dengan sikap yang sombong dan takabur. 
Dengan demikian, diberi peringatan atau tidak diberi peringatan sama saja tidak akan mampu merubah sedikitpun sikap mereka.

خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
7. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Allah telah Mengunci Mati

Allah telah menunci mati hati dan pendengaran mereka. 
Karena, mereka telah mengingkari semua petuah-petuah yang telah disampaikan oleh para rosul. Mereka telah menutup hati dari hidayah (petunjuk) kejalan yang lurus dengan sikap yang takabur, mereka telah menutup mata hati mereka dengan tidak mau melihat kebenaran yang jelas-jelas nyata, mereka mengingkarinya dengan sikap kesombongan mereka. 

Mereka membangga-banggakan nenek moyang dan keturunan-keturunan mereka, mereka membangga-banggakan ilmu pengetahuan mereka, mereka juga membangga-bangakan kedudukan dan kekayaan mereka  yang sesungguhnya semua itu tiadalah seberapa dan sangat tidak berarti di hadapan Allah.

Sehingga merka tidak mampu melihat dan mendengarkan ayat-ayat Allah.
Mereka tak mampu mendengarkan ayat-ayat Allah daan peresapan maknaanya.
Mereka tak mampu melihat ayat-ayat Allah yang seharusnya dapat dilihat melalui ciptaan-Nya yang ada dialam semesta ini, yang sekaligus akan dapat menunjukkan iman kepada Allah pada dirinya.


Janji Allah buat mereka.

Dan Allah akan menghukum mereka dengan acaman siksaan yang sangat berat di akhirat. Mereka akan kehilangan semua yang pernah mereka bangga-banggakan, dan mereka akaan dihinakan Allah dengaan sehina-hinanya.



sumber  :
Tafsir Al-Maraghi

Sabtu, 20 Juli 2013

Al-Baqarah (ayat : 1-5)





Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

بسم الله الرحمن الرحيم  


الم
1. Alif laam miim.


ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

Kitab Al-Qur'an
Sebuah kitab (Al-Qur'an) yang benar-benar tidak diragukan lagi itu datangnya dari Allah, yang diturunkan kepada hambanya (Muhammad saw), yang disampaikan kepada seluruh umat manusia di alam jagad raya ini, hidayah dan petunjuk yang ada didalamnya benar-benar dan nyata datang dari Allah.

Kitab yang berisikan hidayah dan petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa untuk menuju kejalan yang lurus. Jalan yang hanya diridhoi Allah, jalan yang jauh dari penyebab datangnya siksaan Allah.

Kaum Muttaqin yang dimaksudkan dalam ayat tersebut ialah orang-orang yang berjiwa luhur, peka terhadap hidayah Allah, dan berkemauan untuk menerima petunjuk tentang kebenaran, yang seiring dan sejalan dengan keridhaan Allah.


الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

Mereka yang beriman dengan yang Ghaib

Mereka yang mempercayai dan membenarkan dengan sungguh hati yang dibarengi ketaatan sepenuh jiwa semua hal-hal yang diluar panca indera dan penalaran manusia, seperti adanya dzat Allah, para malaikat, hari akhir (kiamat) dan semua hal yang terjadi setelah hari akhir, yaitu perhitungan amal dan sebagainya.

Yaitu mereka yang mendirikan sholat,

Yang dimaksud disini sholat yang benar menurut petunjuk Allah, dan Allah memerintahkan kita supaya menjaga shalat kita dengan mendirikan shalat dengan tepat waktu, secara berjamaah dan khusyuk, karena di dalam shalat itu terkandung munajat (bisikan/pengaduan, permohonan) kepada sang Khaliq, Allah subhanallahu wata'ala.

Menafkahkan sebagian Rezeki.

Menafkahkan sebagian rezeki (pemberian/karunia dari Allah) yang paling di sukai, hanya karena mencari ridho Allah semata. Sebagai ungkapan rasa syukur terhadap nikmat-nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita, juga sebagai rasa toleran dan sayang kepada sesama yang kebetulan mereka sedang berada di dalam kemiskinan dan kekurangan.

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Beriman Kepada Kitab Allah
Mereka itu orang-orang yang mempercayai akan Kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan Allah kepada (nabi Muhammad saw) dan bahwa kitab tersebut benar-benar diturunkan dari sisi Allah, dan Kitab-kitab yang diturunkan sebelum Al-Qur'an, serta mempercayai akan adanya (kehidupan) akhirat, dimana kita akan menerima balasan semua perbuatan kita.
Semua amal ibadah kita akan dibalas pada hari itu, baik itu yang samar ataupun yang nampak, walau hanya sebesar debu sekalipun Allah akan membalasnya dengan balasan yang tidak akan merugikan hambanya.

أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

Orang-orang yang Beruntung
Mereka (orang-orang yang bertaqwa), merupakan orang-orang yang beruntung, karena mereka adalah orang-orang yang akan tetap mendapat petunjuk dari Allah, dan petunjuk itu pasti akan selalu melekat di dalam hati mereka, dikarenakan mereka tidak akan pernah mengabaikan serta melepaskan hidayah (petunjuk) yang telah didapatnya. Semua petunjuk yang telah Allah berikan, pasti akan mereka patuhi dan jalankan hanya untuk mencari ridho Allah semata.




sumber  :
Tafsir Al-Maraghi

Jumat, 19 Juli 2013

Al-Fatihah.



بسم الله الرحمن الرحيم

1. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Dengan menyebut nama Allah :

Setiap kita akan melakukan sesuatu pekerjaan yang  baik,bermanfaat dan benar, Allah memerintahkan kepada kita untuk selalau menyebut nama Allah dengan keterlibatan lisan dan hati, dalam rangka mengaggungkan akan kebesaran Allah, serta memohon pertolongan Allah dalam melaksanakannya.
Karena Allah lah yang menciptakan alam jagad raya ini beserta isinya, tiada lain yang patut disebut namanya serta dimintai pertolongan kecuali hanya Allah semata.

Berdzikirlah (sebutlah nama Allah) sebanyak-banyaknya, sebagaimana engkau membangga-banggakan nenek moyangmu, serta keturunanmu, atau bahkan berdzikirlah (sebutlah asma Allah) jauh lebih banyak.

Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang  :

Allah yang dengan kasih sayang nya, telah melimpahkan segala karunia kenikmatan-kenikmatan serta kebajikan dan hidayahnya secra terus menerus tiada terputus kepada hamba-hambanya dengan tanpa diminta.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Sega Puja dan Puji hanya milik Allah  :

Setiap pujian yang bermakna baik hanyalah milik Allah semata, karena dialah yang telah menciptakan alam jagad raya ini beserta isinnya dengan sendirian, tanpa dengan di minta.
Dia-lah sang pengatur dan penata keselarasan gerak alam semesta, sejak awal hingga masa akhirnya. Dia-lah yang mengkaruniai segala kenikmatan, dan Dia pulalah yang telah memberikan ilham kepada manusia mengenai hal-hal yang baik dan maslahat untuk kepeentingan mereka.
Karenanya, segala puji dan syukur harus kita panjatkan kepada Allah semata atas segala nikmat-nikmat yang telah Dia berikan.

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang  :

Allah yang dengan kasih sayang nya, telah melimpahkan segala karunia kenikmatan serta kebajikan dan hidayahnya secara terus menerus tiada terputus kepada hamba-hambanya dengan tanpa diminta.
Dan Allah pula yang memberikan segala kebutuhan rahmat dan kebajikan, dan yang menyayangi serta mengasihi seluruh hamba-hambanya tanpa perhitungan dan tanpa masa berakhir.