بسم الله الرحمن الرحيم
لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُl
KHIDMAT KEPADA IBU DAN BAPAK
Surat Al-'Isrā' (ayat :23-25)
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ
أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
Allah memerintahkan kepada kita supaya kita tidak menyembah dengan selain Dia (Allah), karena Allah lah yang maha pencipta dan maha pemberi kepada seluruh ciptaan Nya, dan karunia Nya tak pernah terputus, terus menerus tak pernah terlewatkan sedetikpun.
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Allah memerintahkan pula supaya kita berkhidmat kepada kedua orang tua kita (ibu dan bapak).
Karena kedua orang tua kitalah yang menjadikan lantaran/sebab kita ada didunia ini, dengan kasih sayang beliaulah kita ini bisa beranjak dewasa, dengan bersusah payah kedua orang tua memelihara sewaktu kita masih dalam keadaan lemah dan tak berdaya, serta menghindarkan kita dari marabahaya apapun itu.
Sewaktu masih bayi kita di susui serat di suapi, apa bila kita berak kita di bersihkan dengan penuh kasih sayang, sewaktu dalam buaian kita mengompol beliau tidak dengan segera melepaskannya, tetapi mendekapnya dengan kasih sayang, supaya hajat kita mengompol tidak terganggu, sehingga bisa tuntas, mereka sambil tersenyum penuh rasa sayang, tanpa terlihat perasaan jengkel sedikitpun.
Mereka membersihkan pakaian kita dengan perasaan bangga tanpa ada keluhan, yang ada perasaan senang dan ceria, karena kita sebagai anaknya.
Apa bila kita sakit hati mereka lebih sakit, rasa khawatir mereka kepada kita sangatlah besar, malam mereka tidak tidur selalu menjaga kita tanpa lelah, mereka senantiasa berdo'a untuk kesehatan serta kesembuhan kita.
Dengan penuh kesabaran dan kasih sayang mereka memelihara kita sampai beranjak dewasa, menghantar kita kepada pendidikan yang baik dan sampai kepada keberhasilan kita.
Maka sudah menjadi kewajiban kitalah untuk bersyukur dan berbakti kepada beliau berdua.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah"
Jika mereka sudah beranjak tua, dan kemungkinan sudah tergantung kepada kita, hendaklah kita bersabar dan berlapang hati, karena mereka membutuhkan perhatian juga tempat bermanja, mereka ingin dibujuk pula seperti waktu kita masih merengek-rengek dahulu, kadang kala menampak sifat mereka yang membosankan kepada anak-anaknya, maka janganlah sekali-kali terluncur ucapan yang mengandung rasa bosan atau jengkel memelihara orang tua kita.
Didalam ayat ini disebutkat kata Uffin
Abu Raja' Al-Tharidi mengatakan "bahwa kata Uffin itu kata-kata yang mengandung kejengkelan dan kebosanan, mungkin tidak keras di ucapkan (walaupun dengan kata-kata yang halus).
Lalu Mujahid menafsirkan : "Jika kalian melihat salah satu dari mereka atau mereka berdua kencing atau berak dimana semaunya saja, sebagaimana yang engkau lakukan diwaktu engkau masih kecil, janganlah engkau mengeluarkan kata-kata keluhan sedikitpun."
Kamu harus memperlakukan mereka sebagaimana orang yang bersyukur/berterima kasih terhadap orang yang telah memberikan karunia kepada kita.
Berikut ini perilaku nyata yang harus kita lakukan kepada mereka berdua :
*Janganlah kamu merasa jengkel kepada apa yang telah mereka berdua atau salah satu dari mereka, mereka lakukannya, yang mungkin akan menyakitkan hati orang lain, tetapi kamu harus bersabar menghadapi semua itu, sebagaimana mereka bersabar menghadapi kita sewaktu masih kecil.
*Janganlah kamu menyusahkan mereka dengan perkataan yang menyinggung perasaan mereka, walau kata-kata itu disampaikan dengan halus, atau perkataan yang bernada menolak, disamping dilarang menampakkan kejemuan.
*Bersikaplah dengan sikap tawadu' dan merendahkan diri, dan taatlah kamu kepada mereka berdua dalam segala hal yang diperintahkan kepadamu, selama tidak melakukan kemaksiatan terhadap Allah.
Janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang mulia
Sebetulnya kita sudah dilarang mendecahkan mulut, mengerutkan kening, perkataan jengkel dan bosan walaupun suara itu pelan dan tidak kedengaran.
Disini ditegaskan lagi jangalah mereka di bentak di hardik atau di belalaki mata, geleng-geleng kepala dengan kejengkelan atau kebosanan, berkacak pinggang.
Untuk mengatakan Uffin (keluhan) saja tidak boleh apa lagi sampai mebentak-bentak dan menghardik mereka, Allah sangat melarang Nya.
Yang ada hanya di bolehkan berkata dengan perkataan-perkataan yang penuh kelembutan dan kasih sayang, perkataan yang mencerminkan rasa suka dan santun, wahai ibunda wahai ayahanda, yaa abi yaa umi, iya ayah iya ibu, iya mama iya papa, dengan penuh rasa penghormatan dan kesopanan.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
Allah memerintahkan kepada kita supaya kita merendahkan diri kita kepada mereka berdua dengan penuh kasih sayang.,
Walau jika kelak kita sudah merasa menjdi orang yang besar dan sukses, jadikanlah dirimu kecil dihadapan ayah dan ibundamu.
Apabila kalian mendatangi mereka dengan segala kebesaran serta pangkatmu, lalu kalian mencium tangan serta memeluk dan luruh ke pangkuan mereka, tentu mereka akan merasa bangga dan haru, tanpa disadari akan runtuh airmata kasih mereka, itu sebabnya di dalam ayat ini ditekankan kata penuh kasih sayang, yang benar-benar datang dari lubuk hati yang terdalam.
dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
di penghujung ayat ini Allah mengajarkan kepada kita, supaya kita mendo'akan kepada mereka,,,
disini terlihat gambarannya betapa susah payahnya ibu bapak kita dalam mengasuh serta mendidik sewaktu kita masih krcil/masih dalam buaian, dengan penuh kasih sayang. Tidak mengaharapkan balas jasa beliau yang ada hanya pengharapan beliau supaya hidup kita kelak menjadi orang yang sholeh, berhasil dan sukses.
Apa lagi bagi seorang ibu yang dalam waktu mengandungnya dalam keadaan lemah diatas lemah, sejak masih mengandung sampai dengan menyusukannya serta mengasuhnya hingga sampai dewasa, sari tulang belulangnya habis di bagikan kepada anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan pengharapan, tak perduli giginya akan mudah rusak karena zat kapurnya dia persembahkan untuk sang belahan jiwanya.
رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ ۚ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلْأَوَّابِينَ غَفُورًا
25. Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu
orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi
orang-orang yang bertaubat.Sumber :
*Tafsir Al-Maraghi
*Tafsir Al-Azhar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar