Assalamu 'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
ALLAH MEMBUAT PERUMPAMAAN BERUPA NYAMUK
إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا
مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا
فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ
كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ
بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا
الْفَاسِقِينَ
26. Sesungguhnya Allah tiada
segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu.
Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan
itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan:
"Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan
perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak
ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
إِنَّ اللهَ لاَ يَسْتَحْيِيْ أَن يَضْرِبَ مَثَلاً مَّا
بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا
"Sesungguhnya Allah tidaklah malu membuat perumparnaan apa saja, nyamuk atau lebah kecil daripadunya. " (pangkal ayat 26).
Orang-orang yang kafir atau munafik itu mencari-can saja pasal yang akan mereka bantahkan, untuk membantah Nabi. Dalam wahyu Tuhan Allah membuat berbagai perumpamaan.
Tuhan (Allah) pernah mengumpamakan orang yang mempersekutukan Allah dengan yang lain, adalah laksana laba-laba mernbuat sarang. Sarang laba-laba adalah sangat rapuh.
41. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui (Surat al-Ankabut ayat 41).
T'uhan (Allah) pun pernah mengambil perumpamaan dengan lalat.
Bahwa apa-apa yang dipersekutukan oleh orang-orang musyrikin dengan Allah itu, jangankan membuat alam, membuat lalatpun mereka tidak bisa
73. Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (Surat al-Haj ayat 73).
Demikian juga perumparnaan yang lain-lain.
Maka orang yang munafik tidaklah memperhatikan isi, tetapi hendak mencari kelemahan pada misal yang dikemukakan itu. Kata mereka misal-misal itu adalah perkara kecil dan remeh. Adakan laba-laba jadi misal, adakan lalat diambil umpama, apa artinya semua itu. Peremehan yang beginilah yang dibantah keras oleh ayat ini.
"Allah tidaklah malu membuat perumpamaan apa saja, nyamuk atau yang lebih kecil daripadanya. "
Maksud mereka tentu hendak meremehkan Rasulullah , tetapi Tuhan Allah sendiri menjelaskan bahwa apa yang dikatakan Muhammad itu bukanlah katanya , dan misal perumpamaan yang dikemukakannya, bukanlah misal perbuatannya sendiri. Itu adalah misal Aku sendiri. Aku tidak malu mengemukakan perumpamaan itu.
Mengambil perumparnaan daripada nyamuk, atau agas' yang lebih kecil dari nyamuk, atau yang lebih kecil lagi, tidaklah aku segan-segan.
فَأَمَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ
الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ
"adalah kebenaran dari Tuhan mereka. "
Artinya kalau perumpamaan itu tidak penting tidaklah Tuhan akan mengambilnya menjadi perumpamaan. Sebab semua perhitungan Allah itu adalah dengan teliti sekali.
وَ أَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلاً
tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?".
Maksudnya, tidak akan menyeleweng dari perumpamaan-perumpamaan yang ada didalam Al-Qur'an, kecuali orang-orang yang menyimpang dari Sunnatu 'l-Lah yang berlaku untuk makhluk, dan menyimpang dari pemikiran sehat, perasaan jujur dan mengingkari kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka.
Didalam ayat tersebut terkandung suatu isyarat yang menunukkan bahwa penyebab kesesatan mereka adalah ingkarnya mereka terhadap Sunnatu 'l-Lah yang ada pada dirinya, yang seharusnya digunakan sebaik mungkin. Mereka memang telah enggan menggunakan akal pikiran untuk merenungkan hikmah yang terkandung didalam perumpamaan-perumpamaan yang ada di dalam Al-Qur'an, sekalipun tampak remeh. Hal inilah yang menyeret mereka kedalam kebodohan hingga mereka semakin tersesat dari kebenaran. Karena itulah mereka tetap mengingkari hal tersebut.
"Sesungguhnya Allah tidaklah malu membuat perumparnaan apa saja, nyamuk atau lebah kecil daripadunya. " (pangkal ayat 26).
Allah yang Maha Kuasa memandang bahwa mendatangkan contoh dengan sesuatu yang sebesar nyamuk,
bahkan yang lebih kecil, bukan merupakan kekurangan.
Sebab Allah lah yang telah menciptakan semua itu, baik itu sesuatu yang kecil maupun yang besar.Orang-orang yang kafir atau munafik itu mencari-can saja pasal yang akan mereka bantahkan, untuk membantah Nabi. Dalam wahyu Tuhan Allah membuat berbagai perumpamaan.
Tuhan (Allah) pernah mengumpamakan orang yang mempersekutukan Allah dengan yang lain, adalah laksana laba-laba mernbuat sarang. Sarang laba-laba adalah sangat rapuh.
41. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui (Surat al-Ankabut ayat 41).
T'uhan (Allah) pun pernah mengambil perumpamaan dengan lalat.
Bahwa apa-apa yang dipersekutukan oleh orang-orang musyrikin dengan Allah itu, jangankan membuat alam, membuat lalatpun mereka tidak bisa
73. Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (Surat al-Haj ayat 73).
Demikian juga perumparnaan yang lain-lain.
Maka orang yang munafik tidaklah memperhatikan isi, tetapi hendak mencari kelemahan pada misal yang dikemukakan itu. Kata mereka misal-misal itu adalah perkara kecil dan remeh. Adakan laba-laba jadi misal, adakan lalat diambil umpama, apa artinya semua itu. Peremehan yang beginilah yang dibantah keras oleh ayat ini.
"Allah tidaklah malu membuat perumpamaan apa saja, nyamuk atau yang lebih kecil daripadanya. "
Maksud mereka tentu hendak meremehkan Rasulullah , tetapi Tuhan Allah sendiri menjelaskan bahwa apa yang dikatakan Muhammad itu bukanlah katanya , dan misal perumpamaan yang dikemukakannya, bukanlah misal perbuatannya sendiri. Itu adalah misal Aku sendiri. Aku tidak malu mengemukakan perumpamaan itu.
Mengambil perumparnaan daripada nyamuk, atau agas' yang lebih kecil dari nyamuk, atau yang lebih kecil lagi, tidaklah aku segan-segan.
فَأَمَّا الَّذِيْنَ آمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ
Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan
itu benar dari Tuhan mereka,
Orang-orang
yang beriman mengatakan bahwa tidak sekali-kali Allah mendatangkan
suatu misal seperti itu selain hikmah dan maslahat yang terkandung di
dalamnya. Yaitu menetapkan semua yang benar dan mengamalkan kebenaran
itu.
Dalam hal ini Allah bermaksud
mengungkapkan hal-hal yang samar supaya menjadi lebih jelas, yaitu
dengan cara mengungkapkan hal-hal maknawi dengan hal-hal yang dapat
diindra. Atau merinci masalah yang ijmal (global) untuk menjelaskan
masalah tersebut.
yaitu
perumpamaan-perumpamaan tersebut الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ
"adalah kebenaran dari Tuhan mereka. "
Artinya kalau perumpamaan itu tidak penting tidaklah Tuhan akan mengambilnya menjadi perumpamaan. Sebab semua perhitungan Allah itu adalah dengan teliti sekali.
وَ أَمَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلاً
tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?".
Orang-orang yang kafir/ingkar kepada ayat-ayat Allah yang ada didalam Al-Qur'an.
Mereka sudah terbiasa menentang kebenaran yang telah dijelaskan dengan hujjah dan bukti kebenaran.
Mereka
mempertanyakan, apa yang dikehendaki Allah dengan mendatangkan misal
yang "rendah" ini, yakni dengan memasukkan hal-hal yang remeh seperti
lalat dan nyaamuk. Jika mereka ini menyadari hikmah yang terkandung
didalam misal tersebut, jelas mereka itu tidak akan berpaling dan
menentang.
Apa kehendak Allah mengemukakan misal binatang yang hina sebagai laba-laba, binatang tidak ada arti sebagai lalat, dan kadang-kadang juga keledai yang buruk, kadang-kadang anjing yang mengulurkan lidah; adakah pantas wahyu mengemukakan hal tetek-bengek demikian ?
Maka bersabdalah Allah selanjutnya.
يُضِلُّ بِهِ
"Tersesatlah dengan sebabnya "
yaitu sebab perumpamaanperumpamaan itu
كَثِيْراً وَيَهْدِيْ بِهِ كَثِيْراً وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلاَّ الْفَاسِقِيْنَ
Dengan
perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan
perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak
ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,Apa kehendak Allah mengemukakan misal binatang yang hina sebagai laba-laba, binatang tidak ada arti sebagai lalat, dan kadang-kadang juga keledai yang buruk, kadang-kadang anjing yang mengulurkan lidah; adakah pantas wahyu mengemukakan hal tetek-bengek demikian ?
Maka bersabdalah Allah selanjutnya.
يُضِلُّ بِهِ
"Tersesatlah dengan sebabnya "
yaitu sebab perumpamaanperumpamaan itu
كَثِيْراً وَيَهْدِيْ بِهِ كَثِيْراً وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلاَّ الْفَاسِقِيْنَ
Maksudnya, tidak akan menyeleweng dari perumpamaan-perumpamaan yang ada didalam Al-Qur'an, kecuali orang-orang yang menyimpang dari Sunnatu 'l-Lah yang berlaku untuk makhluk, dan menyimpang dari pemikiran sehat, perasaan jujur dan mengingkari kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka.
Didalam ayat tersebut terkandung suatu isyarat yang menunukkan bahwa penyebab kesesatan mereka adalah ingkarnya mereka terhadap Sunnatu 'l-Lah yang ada pada dirinya, yang seharusnya digunakan sebaik mungkin. Mereka memang telah enggan menggunakan akal pikiran untuk merenungkan hikmah yang terkandung didalam perumpamaan-perumpamaan yang ada di dalam Al-Qur'an, sekalipun tampak remeh. Hal inilah yang menyeret mereka kedalam kebodohan hingga mereka semakin tersesat dari kebenaran. Karena itulah mereka tetap mengingkari hal tersebut.
Dengan merenungkan ayat ini apa yang timbul dalam hati kita ? Yang timbul
dalam hati kita ialah pertambahan iman bahwa alQur'an ini memang diturunkan
untuk seluruh masa dan untuk orang yang berpikir dan mencintai ilmu
pengetahuan.
Orang-orang kafir itu menjadi sesat dan fasik karena bodohnya. Atau bodoh tetapi tidak sadar akan kebodohan.
Dan orang yang beriman tunduk kepada Allah dengan segala kerendahan hati. Kalau ilmunya belum luas dan dalam, cukup dia menggantungkan kepercayaan bahwa kalau tidak penting tidaklah Allah akan membuat misal dengan nyamuk, lalat, laba-laba dan lain-lain itu.
Meskipun dia belum tahu apa pentingnya. Tetapi orang yang lebih dalam ilmunya, benar-benar kagumlah dia akan kebesaran Allah.
Di jaman modern kita ini sudahlah orang tahu bahwa perkara nyamuk atau agas, bukanlah perkara kecil. Lalatpun bukan perkara kecil. Demikian mikroskop telah meneropong hama-hama yang sangat kecil, beratus ribu kali lebih kecil daripada nyamuk dan lalat. Nyamuk malaria, nyamuk penyakit kuning dan nyamuk yang menyebabkan penyakit tidur Afrika; menyimpulkan pendapat bahwa bahaya nyamuk lebih besar dari bahaya singa dan harimau.
Di Sumatera beberapa puluh tahun yang lalu terkenal nyamuk malaria di Panti dan Penyambungan yang menghabiskan orang senegeri-negeri. Penduduk Rao" pindah berbondong ke Malaya kira-kira 60 tahun yang lalu karena dashsyatnya serangan penyakit malaria.
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam WHO memberantas hama-hama penyakit.
Ahli ahli kuman seperti Erlich, Pasteur dan lain-lain menghabiskan usia dan tenaga buat menyelidiki kuman-kuman penyakit menular. Sekarang dapatlah kita satu penafsiran lagi dari pada sabda tuhan pada Surat al-Muddatstsir (Surat 74 ayat 31).
وَ ما يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلاَّ هُوَ
"Dan tidaklah ada yang mengetahui tentara Tuhanmu, melainkan Dia sendiri. "
(Al Muddatstsir :31)
Hama penyakit pes (sampar), hama penyakit cacar, penyakit anjing gila; masya Allah ! Alangkah banyaknya lagi yang terkandung di belakang sabda Tuhan di ayat ini.
"Nyamuk atau yang lebih kecil daripadanya. "
Kadang-kadang kita harus belajar pada semangatkerjasama lebah dan semut. Kadang-kadang kita kagum melihat kehidupan ulat bulu, serangga dan lain-lain.
Tidak ada rupanya yang soal kecil. Kita bertambah iman bahwa daerah kekuasaan Allah Ta'ala pun meliputi akan kehidupan mereka semuanya.
Janganlah kita menjadi orang fasik yang tersesat karena kebekuan hati dan kesombongan. Berlagak tahu padahal tidak tahu.
Tafsir Al-Azhar.
Sumber :
Terjemahan Tafsir Al-Maraghi.
Orang-orang kafir itu menjadi sesat dan fasik karena bodohnya. Atau bodoh tetapi tidak sadar akan kebodohan.
Dan orang yang beriman tunduk kepada Allah dengan segala kerendahan hati. Kalau ilmunya belum luas dan dalam, cukup dia menggantungkan kepercayaan bahwa kalau tidak penting tidaklah Allah akan membuat misal dengan nyamuk, lalat, laba-laba dan lain-lain itu.
Meskipun dia belum tahu apa pentingnya. Tetapi orang yang lebih dalam ilmunya, benar-benar kagumlah dia akan kebesaran Allah.
Di jaman modern kita ini sudahlah orang tahu bahwa perkara nyamuk atau agas, bukanlah perkara kecil. Lalatpun bukan perkara kecil. Demikian mikroskop telah meneropong hama-hama yang sangat kecil, beratus ribu kali lebih kecil daripada nyamuk dan lalat. Nyamuk malaria, nyamuk penyakit kuning dan nyamuk yang menyebabkan penyakit tidur Afrika; menyimpulkan pendapat bahwa bahaya nyamuk lebih besar dari bahaya singa dan harimau.
Di Sumatera beberapa puluh tahun yang lalu terkenal nyamuk malaria di Panti dan Penyambungan yang menghabiskan orang senegeri-negeri. Penduduk Rao" pindah berbondong ke Malaya kira-kira 60 tahun yang lalu karena dashsyatnya serangan penyakit malaria.
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam WHO memberantas hama-hama penyakit.
Ahli ahli kuman seperti Erlich, Pasteur dan lain-lain menghabiskan usia dan tenaga buat menyelidiki kuman-kuman penyakit menular. Sekarang dapatlah kita satu penafsiran lagi dari pada sabda tuhan pada Surat al-Muddatstsir (Surat 74 ayat 31).
وَ ما يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلاَّ هُوَ
"Dan tidaklah ada yang mengetahui tentara Tuhanmu, melainkan Dia sendiri. "
(Al Muddatstsir :31)
Hama penyakit pes (sampar), hama penyakit cacar, penyakit anjing gila; masya Allah ! Alangkah banyaknya lagi yang terkandung di belakang sabda Tuhan di ayat ini.
"Nyamuk atau yang lebih kecil daripadanya. "
Kadang-kadang kita harus belajar pada semangatkerjasama lebah dan semut. Kadang-kadang kita kagum melihat kehidupan ulat bulu, serangga dan lain-lain.
Tidak ada rupanya yang soal kecil. Kita bertambah iman bahwa daerah kekuasaan Allah Ta'ala pun meliputi akan kehidupan mereka semuanya.
Janganlah kita menjadi orang fasik yang tersesat karena kebekuan hati dan kesombongan. Berlagak tahu padahal tidak tahu.
Tafsir Al-Azhar.
Sumber :
Terjemahan Tafsir Al-Maraghi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus